Menjadi Profesionalis
dengan Gelar S.Pd
Menjadi seorang professionalis
dengan gelar S.Pd bukanlah pekerjaan yang mudah tapi bukan juga sebuah
pekerjaan yang sulit. Untuk mencapainya diperlukan usaha yang keras, keuletan
dan sikap pantang menyerah. Karena ukuran profesionalitas dilihat dari dua sisi
yaitu keterampilan dan keahlian. Ada beberapa cara yang di butuhkan untuk
seseorang menjadi profesionalis yakni harus mampu menguasai pekerjaan karena
seseorang dianggap mampu jika ia tahu betul apa yag harus kerjakan.
Pengetahuan terhadap pekerjaan dan
pengetahuan akan ilmu menjadi bukti nyata seseorang profesionalis. Ia memakai
ukuran-ukuran yang jelas, apakah yang dikerjakannya itu berhasil atau tidak.
Untuk menilai apakah seseorang menguasai pekerjaannya, dapat dilihat dari tiga
hal yang pokok, yaitu bagaimana ia bekerja, bagaimana ia mengatasi persoalan,
dan bagaimana ia akan menguasai hasil kerjanya.
Nilai-nilai kejujuran, kebenaran,
dan keadilan harus benar-benar jadi prinsip dasar bagi seorang profesional.
Karena dengan integritas yang tingi, seorang profesional akan mampu membentuk
kehidupan moral yang baik. Maka, tidaklah berlebihan apabila dikatakan bahwa
seorang professional tak cukup hanya cerdas dan pintar, tapi juga sisi mental.
Integritas yang dipunyai oleh
seorang professional akan membawa kepada penyadaran diri bahwa dalam melakukan
suatu pekerjaan, hati nurani harus tetap menjadi dasar dan arah untuk
mewujudkan tujuannya. Karena tanpa mempunyai integritas yang tinggi, maka
seorang professional hanya akan terombang-ambingkan oleh perubahan situasi dan
kondisi yang setiap saat bisa terjadi. Di sinilah intregitas seorang
professional diuji, yaitu sejauh mana ia tetap mempunyai prinsip untuk dapat
bertahan dalam situasi yang tidak menentu.
Seorang profesional tetaplah manusia
biasa yang mempunyai keterbatasan dan kelemahan. Maka, dalam mewujudkan
tujuan-tujuan yang ingin dicapai, seorang professional tidak dapat begitu saja
mengandalkan kekuatannya sendiri.
Seorang profesional akan membuka
dirinya lebar-lebar untuk mau menerima siapa saja yang ingin bekerja sama. Maka
tak mengherankan bila disebut bahwa seorang profesional siap memberikan dirinya
bagi siapa pun tanpa pandang bulu. Untuk dapat mewujudkan hal ini, maka dalam
diri seorang profesional harus ada kemauan menganggap sama setiap orang yang
ditemuinya, baik di lingkungan pekerjaan, sosial, maupun lingkungan yang lebih
luas.
Seorang profesional harus mempunyai
visi atau pandangan yang jelas akan masa depan. Karena dengan adanya visi
tersebut, maka ia akan memiliki dasar dan landasan yang kuat untuk mengarahkan
pikiran, sikap, dan perilakunya. Seorang
profesional harus mempunyai kebanggaan terhadap profesinya. Apapun profesi atau
jabatannya, seorang profesional harus mempunyai penghargaan yang
setinggi-tingginya terhadap profesi tersebut. Karena dengan rasa bangga
tersebut, ia akan mempunyai rasa cinta terhadap profesinya.
Seorang profesional harus memiliki
komitmen tinggi untuk tetap menjaga profesionalismenya. Artinya, seorang
profesional tidak akan begitu mudah tergoda oleh bujuk rayu yang akan
menghancurkan nilai-nilai profesi. Dengan komitmen yang dimilikinya, seorang
akan tetap memegang teguh nilai-nilai profesionalisme yang ia yakini
kebenarannya..
Dapat dikatakan bahwa seorang
professional harus mampu menjadi motivator
bagi dirinya sendiri. Dengan menjadi motivator bagi dirinya sendiri, seorang professional
dapat membangkitkan kelesuan-kelesuan yang disebabkan oleh situasi dan kondisi
yang ia hadapi. Ia mengerti, kapan dan di saat-saat seperti apa ia harus
memberikan motivasi untuk dirinya sendiri.
Dengan memiliki motivasi tersebut,
seorang professional akan tangguh dan mantap dalam menghadapi segala kesulitan
yang dihadapinya. Ia tidak mudah menyerah kalah dan selalu akan menghadapi
setiap persoalan dengan optimis. Motivasi membantu seorang professional
mempunyai harapan terhadap setiap waktu yang ia lalui, sehingga dalam dirinya
tidak ada ketakutan dan keraguan untuk melangkahkan kakinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar